Rekoleksi “Laudato Si” bagi Siswa

Gereja memanggil kita untuk merawat planet kita yang terluka. Tim Karya Sosial Suster FCJ bekerja sama dengan sekolah Katolik di Yogyakarta memperkenalkan Ensiklik Laudato Si yang ditulis oleh Paus Fransiskus kepada para siswa dan staf pendidik. Sr Agnes fcJ menulis tentang hal itu.

Sejak Bulan Agustus sampai November 2025, Tim Karya Sosial Suster FCJ bekerja sama dengan sekolah Katolik di Yogyakarta memperkenalkan Ensiklik Laudato Si yang ditulis oleh Paus Fransiskus kepada para siswa dan staf pendidik. Pada Bulan Agustus, kami memberi rekoleksi kepada 252 siswa SMP Kanisius Kalasan dalam tiga gelombang yang terdiri dari siswa kelas VII, VIII, dan IX. Kegiatan rekoleksi berikutnya di Bulan September diikuti oleh 21 guru dan staf pendidik SMP Kanisius Kalasan. Di Bulan Oktober, ada tiga SD yang dapat kami temani dalam Rekoleksi Laudato Si yaitu SD Pangudi Luhur Boro dengan jumlah siswa 58 orang, SD Kanisius Bantul sebanyak 75 siswa dan yang terakhir SD Kanisius Kadirojo sebanyak 115 siswa. Kami masih berkesempatan memberikan rekoleksi kepada 42 siswa Kelas 5 dan 6 dari SD Kanisius Totogan dan 65 siswa Kelas 5 dari SD Kanisius Demangan Baru 1 di Bulan November 2025.

Rekoleksi Laudato Si SD Pangudi Luhur Boro Kulon Progo Yogyakarta

Kami memperkenalkan Ensiklik Laudato Si kepada anak-anak agar mereka memahami bahwa dalam surat tersebut, Paus Fransiskus mengajak semua orang yang berkehendak baik untuk ikut serta MERAWAT RUMAH KITA BERSAMA. Paus Fransiskus mengatakan bahwa bumi adalah anugerah Tuhan bagi kita, penuh keindahan dan keajaiban. Bumi ini milik semua orang. Namun yang terjadi saat ini adalah bumi kita semakin rusak akibat tindakan manusia. Dia mengingatkan bahwa kita bertanggung jawab untuk merawatnya.

Oleh karena itu, kami mengajak anak-anak untuk beraktivitas di luar ruangan yang bertujuan agar mereka melihat keindahan alam hadiah dari Tuhan dengan mengamati lingkungan sekitar. Mereka menggunakan kaca pembesar untuk mengamati pohon, bunga, daun, kaktus, rumput, batu, tanah, serangga, dll. Mereka diberi kesempatan untuk berhenti sejenak supaya dapat benar-benar memperhatikan ciptaan Tuhan dengan detail. Kegiatan ini menumbuhkan rasa kagum dan syukur dalam diri mereka. Selama ini, para siswa tidak terlalu sadar akan keindahan ciptaan Tuhan di sekitar mereka.

   

 

Praktek Membuat Eco Enzyme Siswa SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta

Sebagai tindakan nyata untuk ikut serta dalam merawat bumi, kami mengajak para siswa untuk mengolah limbah organik rumah tangga yaitu kulit buah menjadi produk bermanfaat yang disebut eco enzyme. Eco enzyme adalah hasil fermentasi kulit buah, molase, dan air. Setelah disimpan selama tiga bulan, eco enzyme sangat berguna sebagai pupuk cair organik yang menyehatkan tanah dan tanaman. Eco enzyme juga dapat dipakai untuk membersihkan kualitas air, misalnya air sungai yang kotor karena limbah. Manfaat lain dari eco enzyme adalah untuk pembersih tangan (hand sanitizer), sayuran dan buah dari pestisida, sebagai cairan pembersih lantai, bahkan untuk mengobati luka sebagai pengganti betadine. Eco enzyme juga digunakan sebagai salah satu bahan dasar pembuatan sabun mandi dan sabun cuci ramah lingkungan.

Kami berharap Rekoleksi Laudato Si dapat meningkatkan kesadaran generasi muda dan mendorong mereka untuk merawat bumi, Rumah Kita Bersama.