Misi CiM

Misi CiM

Apakah Misi kita sebagai Sahabat Dalam Misi?

Sahabat dalam Misi berasal dari berbagai negara dan benua, laki-laki dan perempuan, berbagai usia dan jalan kehidupan. Beberapa diantaranya orang tua atau kaum lajang, ibu rumah tangga atau guru, pekerja muda atau akuntan, pensiunan atau kaum muda. Tetapi di tengah-tengah keberagaman yang ada. Kita dipanggil dalam satu misi yang sama.


Apakah misinya? Misi ini berakar pada baptisan kita, yang sebagai anggota komunitas Kristiani kita diutus seperti Yesus untuk mewujudkan Kerajaan Allah di dunia. Namun sebagai Sahabat Dalam Misi, misi ini mengambil satu bentuk tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari yang nyata dan konkret, kita dipanggil untuk menghidupi suatu spiritualitas yang pertama kali dikaruniakan kepada dunia oleh Roh Kudus melalui Marie Madeleine, yang dipercayakan kepada suster-suster FCJ, dan sekarang juga kepada kita sebagai anggota Sahabat Dalam Misi : spiritualitas persahabatan.

 

“Yang memberikan sukacita sebagai seorang CIM adalah dapat menjadi bagian dari suatu komunitas iman kasih yang luas yang membantuku bersahabat dengan Yesus dan dunia.”

Mary, Australia

“Yang memberikan sukacita sebagai CIM adalah adanya peningkatan kesadaran akan kehadiran Allah di tengah-tengah banyak tantangan… dalam kehidupanku.”

Natalia Erlina, Indonesia

Apa artinya menghidupi persahabatan dalam masa sekarang ini?

Marie Madeleine merasakan ketertarikan yang sangat kuat terhadap para perempuan yang berdiri di salib Yesus, yang menemani Yesus dalam penderitaan Nya. Kepada Suster-suster FCJ beliau menulis, “Kita berdiri di kaki salib Yesus, mempersatukan diri dengan korban penebusan Kristus yang bangkit dengan mulia, yang memperbolehkan kita menjadi sebuah komunitas Sahabat SetiaNya dalam semangat dan kenyataannya.” (Konstitusi FCJ #9)

Dari waktu ke waktu, mereka yang mengikuti jejaknya telah berusaha menemukan apa arti hal ini dalam konteks khusus mereka. Saat ini, dalam era informasi dan teknologi, dibandingkan sebelumnya kita lebih menyadari saling keterkaitan kita dengan yang lain dan dengan semua ciptaan Allah. Kita tahu bahwa seluruh alam semesta memancarkan keindahan dan kemurahan Allah. Namun kita juga sangat sadar akan penderitaan begitu banyak orang di dunia kita, mereka yang hilang, ditinggalkan dan dilupakan yang terpinggirkan dalam masyarakat.

 

Persahabatan pada saat ini perlu melibatkan kesediaan berdiri “pada kaki salib kontemporer (untuk menjadi) saluran harapan, cinta dan belas kasih” di manapun kita berada; untuk membawa “lebih banyak cinta, lebih banyak persatuan (dan) lebih banyak solidaritas berbela rasa” kepada dunia kita. (Arahan Kapitel Umum FCJ 2013)

Arti persahabatan ini dalam kehidupan setiap anggota CIM tentu berbeda-beda. Bagi satu anggota mungkin berarti bekerja langsung dengan kaum miskin; bagi yang lain, menghidupi nilai-nilai Injil dalam dunia usaha; dan bagi yang lainnya lagi, semata-mata hadir bagi seseorang yang membutuhkan kasih. Komitmen kita sebagai anggota CIM adalah komitmen untuk lebih sadar dan penuh tekad untuk menjadi wajah Allah yang unik yang menjadi panggilan kita di dunia, melalui persahabatan dengan sesama.

Yang membuatku bersukacita sebagai anggota sahabat dalam misi adalah mencerna karisma Marie Madeleine dan dalam persahabatan dengan orang-orang yang beriman, menemukan cara-cara untuk menghidupi warisan Marie Madeleine.
Therese, Australia

“Saya berharap untuk tumbuh secara spiritual dan membantu teman sejawat dan sekolahku untuk tetap menghidupi karisma Marie Madeleine dan Suster-suster FCJ.”

Pamela, USA

“Saya berharap dimampukan terus untuk diutus ke dunia kecilku demi melayani siapa saja yang membutuhkan serta menjadi berani dan yakin akan Yesus yang selalu berada di dalam hatiku.”

Jo Ann, USA

Diutus sebagai sebuah komunitas para sahabat

Sungguh suatu misi yang menggairahkan! Dan sebagaimana kita diutus, kita tahu bahwa kita tidak berjalan sendiri. Sebagai anggota CIM kita merupakan bagian dari suatu komunitas yang penuh kasih dan berdiskresi secara terus menerus yang terdiri dari anggota-anggota CIM dan suster-suster FCJ di seluruh dunia yang berbagi dalam misi yang sama ini. Sebenarnya, “keterjalinan kehidupan kita [sebagai Cim dan FCJ] menuntun kepada wawasan segar mengarahkan kita ke cakrawala lebih luas.” (Arahan Kapitel Umum FCJ 2013)

Cakrawala lebih luas apa yang menanti kita?

“Yang membawa sukacita bagiku sebagai seorang CIM adalah bekerja dengan orang-orang yang kurang beruntung… melalui mereka aku telah benar-benar menjumpai kerajaan Allah.”

Rossele, Philippines

“Yang membuatku bersuka cita sebagai seorang CIM adalah pertemuan dengan orang lain yang tertarik untuk mempromosikan keadilan kepada dunia.”

Margaret, Australia

Paket untuk ibu melahirkan – Menjadi Sahabat

Satu jalan yang praktis untuk menjadi sahabat bagi perempuan-perempuan di negara berkembang, yang secara geografis terpisah dari kita – adalah melalui pembuatan paket-paket perlengkapan ibu melahirkan. Bersama-sama dengan para suster FCJ, CIM di Melbourne, Australia berkumpul setiap tahun di kantin Sekolah Genazzano untuk membuat paket-paket ini. Kami memotong dan melipat plastik dan benang halus, memasukkan sabun ke dalam sarung tangan karet, menambahkan keperluan dasar lain sebelum pengepakan paket-paket ke dalam tas kecil. Tahun ini kita membuat 400 paket dan bersama paket lain yang dibuat di Australia akan dibagikan kepada perempuan-perempuan di negara-negara berkembang yang kekurangan keperluan-keperluan ini ketika mereka melahirkan. Untuk semua yang terlibat dalam proyek ini, kebersamaan kami adalah benar-benar merupakan suatu ungkapan keterjalinan yang memampukan untuk menjadi “saluran harapan, cinta dan belas kasih” kepada sesama (Document akhir dari Kapitel Umum FCJ 2013).