Surat Buat Anita: “Bagaimana Aku Tahu Allah Memanggilku?”

A reflection by Sr Dewi, fcJ first appeared in the Weaving One Heart: Contemporary FCJ Voices blog.

Anita terkasih,

Di antara pertanyaan-pertanyaanmu tentang Allah and tentang hidupmu, saya ingat yang ini, Bagaimana aku bisa tahu bahwa Allah memanggilku untuk hidup membiara atau untuk cara hidup lainnya?

Sejujurnya, saya tidak mampu memberikan jawaban langsung untuk pertanyaan yang menarik itu. Ada banyak tanda biasanya, bukan cuma satu. Dan tanda-tanda itu diberikan oleh Allah, menurut keyakinanku, satu per satu untuk menolong menuntun jalan kita. Namun, sebagaimana saya sering tersasar di jalan karena tidak memperhatikan tanda-tanda di jalan dan kemampuan mengenali arah yang sangat lemah, saya mungkin tidak membaca tanda-tanda yang diberikan Allah dalam hidupku secara benar.

Tanda pertama yang kita semua miliki adalah kita masih hidup. Mengapa Allah menciptakan kita; memberi kita hadiah kehidupan yang begitu berharga? Bukankah tidak tidak perlu ada di dunia. Bagi Ignatius dari Loyola alasan bahwa kita hidup adalah untuk memuji, menghormati dan melayani Tuhan kita. Tentu saja, inilah adalah tanda untuk semua cara hidup; bahwa ada alasan, ada tujuan bagi hidup manusia.

Tanda kedua yang penting adalah adanya kerinduan dalam diriku.

Kerinduan dan mimpimu yang paling dalam adalah rancangan Allah bagi hidupmu, tujuan hidupmu.

Paul Coutinho, SJ

Dipermukaan kita mungkin menginginkan kekayaan dan ketenaran, sama seperti Ignatius di masa mudanya, namun apa yang ada di dasar hatimu? Apa yang menjadi kerinduan yang tak terpadamkan? Bagi Ignatius, pada awalnya, adalah keinginan kuat untuk melakukan hal-hal yang hebat dan dengan begitu mendapatkan ketenaran. Kerinduan ini kemudian diubah oleh Allah menjadi kerinduan untuk melakukan hal besar bagi Allah, melalui dan untuk orang lain. Apa yang menjadi kerinduanmu yang terdalam Anita? Apa yang diungkapkannya? Apa yang menjadi inti dambaanmu?

Ada banyak tanda, besar dan kecil, sepanjang jalan kehidupan kita. Mungkin itu berupa minat kita melakukan kebaikan bagi orang lain, hati kita yang kerap bertanya tentang Allah dan panggilan Nya, atau undangan dari Gereja dan umat Nya untuk terlibat dan melayani.

Anita terkasih, hanya kamu yang dapat mengenali tanda-tanda yang kamu alami, dan mintalah bimbingan dari orang-orang yang punya pengalaman memahami tanda dengan cermat.

Mungkin, sekaranglah waktunya untuk melihat ke sekelilingmu, seputar hidupmu, untuk mengenali tanda-tanda. Bukan hanya tanda yang kamu inginkan , tetapi semua tanda yang mungkin menuntunmu untuk memahami inti dari kerinduanmu.

Bersiagalah, Anita terkasih. Teruslah mencari dan bertanya. Saya pikir itu baik.

Semoga Allah memberimu terang dan menunjukkan jalanmu kepadamu.

Salam persahabatan,

Dewi fcJ

Puhl, Louis J. The Spiritual Exercises of St. Ignatius. Makati: St. Pauls, 1997. #23.
Coutinho, Paul. Just as You are. Chicago : Loyola Press, 2009. 30