hope renewed Centro Ad Gentes h690

Menemukan Tuhan Di Setiap Musim

Sr. Narni fcJ menulis dari Roma tentang pengalamannya akan penutupan kota (‘lockdown’). Narni berasal dari Indonesia dan berada di Roma untuk menghadiri Program persiapan untuk Formator 2020 yang diorganisir oleh the International Union of Superior General (UISG).
Sebelum tiba di Roma, Sr. Narni merupakan anggota dari komunitas FCJ di Myanmar

Saya sudah berada di Roma sejak akhir bulan Januari lalu, kurang lebih sekitar lima bulan, dalam perutusan untuk belajar tentang formasio sekaligus mendapat kesempatan untuk lebih mengenal diri khususnya dalam hidup membiara. Saya mengalami  banyak kejutan dalam pengalaman yang saya lalui selama disini, terutama pengalaman “lockdown” karena pandemi Covid 19. Dari perjalanan refleksi hidup sampai hari ini, saya merasakan kehadiran Allah dengan cara yang mengejutkan. Saya bersyukur dan merasa diberkati oleh Cinta Allah yang konsisten menemani perjalanan saya dalam setiap situasi. Saya dipanggil untuk mempunyai disposisi hati yang terbuka untuk setiap ketidakpastian!

Mengamati lingkungan sekitar dimana saya tinggal di kota Roma selama ini:

Saya menyadari bahwa kerumunan orang-orang, keluarga dan para turis kini kini hilang. Setiap orang dihimbau untuk tinggal di rumah saja.

Adoration Chapel Centro Ad Gentes
Kapel Adorasi, Rumah retret Centro Ad Gentes – Nemi

Siang malam terdengar sirene mobil ambulan yang melintas. Begitu banyak orang yang sakit, sekarat dan meninggal setiap hari. Pandemi virus Corona telah menyebabkan dukacita dan ratapan menjadi bagian dari kehidupan di sini. Situasi ini memanggil saya untuk berdoa dan bersatu dalam solidaritas!

Saat ini adalah masa prihatin bagi semua orang di seluruh dunia. Banyak orang menderita dan berjuang untuk hidup, khususnya para tuna wisma. Saya merasa sangat prihatin, sangat sedih sekaligus tak berdaya. Hal ini mengundang saya untuk terus berdoa mohon kesabaran dan percaya pada belas kasih Allah!

Pada awalnya, kalau orang bertanya bagaimana perasaan saya, lalu saya akan menjawab ‘baik-baik saja’.  Selanjutnya, saya dibawa dalam kesadaran yang lebih dalam dan lebih nyata akan munculnya rasa cemas dan takut di dalam waktu yang penuh ketidakpastian ini. Setiap orang sadar akan kepentingan menjaga jarak, mencuci tangan dan peduli satu sama lain. Hal ini mengundang saya untuk menaruh kepercayaan pada perlindungan dari Allah semata!

Saya mengingat orang-orang yang memiliki peran khusus pada saat situasi yang menantang ini. Mereka yang memberikan hidupnya bagi orang lain dalam berbagai cara: para petugas medis, petugas kebersihan dan pelayanan umum, perawat, peneliti dan kepala keluarga. Seperti Yesus, mereka menunjukkan belas kasih, cinta dan pengorbanan bagi orang lain yang membutuhkan. Mereka mengambil resiko, berada dalam kesulitan melalui jalan yang berharga. Hal ini mengundang saya untuk memohon sikap berani, murah hati dan penuh iman!

Berpindah dari berbagai kesibukan saya di luar kepada belajar pribadi, saya masih dapat berkomunikasi dengan orang-orang, teman dan keluarga. Saya membuka diri pada dinamika yang lain dan rasa hidup berkomunitas di sini. Saya juga merasakan adanya keterhubungan, mengalami berbagi dan menerima kebaikan, kasih sayang dan dukungan. Saya dipanggil untuk makin bersyukur!

Saya beralih dari banyak agenda dan rencana kerja terinci ke dalam ruang kontemplasi, kegaduhan pikiran kepada keheningan dalam hati, menciptakan ruang untuk hening yang mengundang saya untuk menatap kenyataan disini dan sekarang. Hal ini memanggil saya untuk makin memberi makna pada hidup!

Berpindah dari kebiasaan pergi Misa bersama di Gereja ke perayaan komunitas yang kecil, saya mengambil lebih banyak waktu untuk hening dalam adorasi, doa dan Ekaristi. Kesempatan bagi saya untuk bertemu dan bercakap-cakap dengan Yesus, sang sahabat paling setia sambil membawa mereka yang berkekurangan dalam doa. Sayapun  mempersembahkan hari yang sudah berlalu dan misteri untuk hari esok. Hal ini memanggil saya untuk semakin terbuka terhadap rahmat Allah!

flower growing in rubbish site Centro Ad Gentes
Keindahan bertumbuh diantara hamparan sampah

Berpindah dari musim dingin ke musim semi dan musim panas, Tuhan membantu saya untuk melihat keindahan dalam tempat yang terbatas. Saya menikmati merekahnya bunga-bunga, pohon bertumbuh, tanaman dengan daun baru penuh harapan, kicauan burung setiap pagi, aliran air bersih, burung yang terbang di langit bersih dan biru. Saya dipanggil untuk mencecap dengan kegembiraan indahnya ciptaan Allah.

Saya percaya bahwa Allah selalu hadir. Allah yang memberikan harapan baru, sebagaimana setiap penggalan dari kisah hidup saya tertuang dalam sejarah hari ini. Saya menjadi semakin sadar kehadiran Allah dalam hidup harian. Saya mengingat berapa kali saya menanggalkan keinginan pribadi dan hidup dalam harapan serta bagaimana Allah terus menerus memperbaharui harapan saya dari waktu ke waktu. Melakukan percakapan dengan Marie Madeleine (pendiri Serikat FCJ) dan Yesus dalam doaku, memberi saya rasa damai dan keyakinan dalam hati!

Kutipan dari Julian of Norwich yang muncul dalam pikiran dan hatiku: Semua akan baik, semua akan baik-baik saja, dan segala sesuatunya akan baik.  Ya, Tuhan Allah terwujud dalam ciptaan dan saya percaya pada rencana Allah untuk keselamatan kita. Saya mungkin tidak akan sepenuhnya mengerti akan kasih Allah di dalam semua yang terjadi sampai semuanya telah sempurna.

Akhirnya, saya bersyukur atas rahmat para Sahabat di perjalanan ini. Saya terus merefleksikan misteri kasih Allah tak berkesudahan dalam segala hal. Syukur kepada Allah dan terima kasih untuk semuanya yang telah membantu saya untuk melihat dan merasakan rahmat kasih Allah yang mengagumkan!

 

Foto-foto diambil oleh Narni fcJ di Rumah retret Centro Ad Gentes selama retret di Nemi Italia.